Sebuah perusahaan asal Amerika Serikat saat ini sedang mengembangkan suatu sistem nirkabel untuk mengisi daya baterai mobil hibrida. Untuk mengisi baterai, mobil cukup parkir di tempat pengisian daya dan secara otomatis baterai pada mobil mulai diisi.
Sistem ini punya tiga komponen utama: adapter di dalam mobil, tempat parkir khusus yang memiliki kumparan, dan sebuah tiang pengontrol yang terhubung ke listrik. Saat kendaraan parkir, kumparan yang ada di lantai parkir mencari kumparan yang ada di mobil. Saat mereka bertemu dalam jarak 6-8cm, tiang pengontrol mencari frekuensi yang tepat. Setelah ketemu, tiang pengontrol membuat sebuah medan magnet yang sangat kuat pada kumparan di lantai parkir. Medan magnet itu menghasilkan arus listrik yang mengalir ke kumparan yang ada di mobil untuk mengisi baterai.
Sistem ini masih dicoba sepanjang 2010. Evatron berharap sistem yang final akan diluncurkan pada April tahun depan. Saat ini, sistem pengisian Evatron masih memiliki kekurangan. Listrik yang terbuang selama pengisian mencapai 20 persen--efisiensinya 80 persen. Evatron berharap efisiensi sistem ini bisa mencapai 90 persen pada versi finalnya nanti.
Sumber: national geographic Indonesia
Sistem ini punya tiga komponen utama: adapter di dalam mobil, tempat parkir khusus yang memiliki kumparan, dan sebuah tiang pengontrol yang terhubung ke listrik. Saat kendaraan parkir, kumparan yang ada di lantai parkir mencari kumparan yang ada di mobil. Saat mereka bertemu dalam jarak 6-8cm, tiang pengontrol mencari frekuensi yang tepat. Setelah ketemu, tiang pengontrol membuat sebuah medan magnet yang sangat kuat pada kumparan di lantai parkir. Medan magnet itu menghasilkan arus listrik yang mengalir ke kumparan yang ada di mobil untuk mengisi baterai.
Sistem ini masih dicoba sepanjang 2010. Evatron berharap sistem yang final akan diluncurkan pada April tahun depan. Saat ini, sistem pengisian Evatron masih memiliki kekurangan. Listrik yang terbuang selama pengisian mencapai 20 persen--efisiensinya 80 persen. Evatron berharap efisiensi sistem ini bisa mencapai 90 persen pada versi finalnya nanti.
Sumber: national geographic Indonesia
