Wujud hologram tiga dimensi, seperti hologram Princess Leia dalam film Star Wars, semakin baik karena hadir secara langsung (real time) menggunakan beberapa perangkat teknologi yang harganya relatif terjangkau.
Para peneliti di MIT Media Lab berhasil mendemonstrasikan proyeksi hologram tiga dimensi secara real time pada acara konferensi holografis praktis di San Francisco, 23 Januari lalu. Keberhasilan tim yang dipimpin Michael Bove itu selangkah lebih maju dari upaya serupa yang dilakukan para peneliti University of Arizona pada November 2010. Pasalnya, perangkat yang digunakan tim MIT itu bisa menghadirkan proyeksi hologram 30 kali lebih cepat dibandingkan perangkat yang digunakan di University of Arizona.
Proyeksi hologram dengan objek seorang gadis yang berkostum Pricess Leia tersebut tampil dengan kecepatan 15 gambar per detik (fps). Kualitas tampilan itu masih di bawah standar untuk film (24 fps) atau televisi (30 fps), sehingga tampilannya masih berupa bayangan kabur. Namun fisikawan Nasser Peyghambarian, pemimpin tim riset Arizona, tetap menyebutnya sebagai tonggak pencapaian penting dalam teknologi hologram karena tampilannya yang mendekati real time.
Berbeda dengan tim riset Arizona, kekuatan komputasi dari perangkat yang harganya relatif terjangkau menjadi kunci kesuksesan tim MIT. Mereka menggunakan kamera Kinect dari konsol permainan Xbox 360 untuk menangkap cahaya dari objek bergerak. Data tersebut kemudian diteruskan lewat Internet ke sebuah komputer desktop dengan tiga kartu grafis dan prosesor yang dapat mengubah gambar dengan cepat. Prosesor menghitung gelombang cahaya yang berinterferensi satu sama lain untuk membentuk pola tepian terang dan gelap. Cahaya yang memantul pada pola tepian ini merekonstruksi citra yang ditangkap kamera. Sebuah perangkat tampilan digunakan untuk menerangi pola tepian yang dihasilkan komputer untuk membuat proyeksi hologram.
Sebagai perbandingan tim Arizona menggunakan 16 kamera dari berbagai sudut yang mengelilingi objek serta dua laser untuk membentuk tepian objek. Hologram yang mereka buat sudah mencapai standar definisi tinggi (HD) dengan ukuran televisi 17 inci. Namun refresh rate-nya jauh di bawah tampilan hologram yang dihasilkan tim MIT.
Bove mengatakan dengan banyaknya teknologi yang semakin matang secara bersamaan saat ini, kemajuan teknologi hologram akan sangat pesat dalam beberapa tahun mendatang. Apabila tampilan proyeksi hologram telah mampu meningkatkan refresh rate-nya, era baru video conference akan segera tiba. (Sumber: Discovery News, Techland Time, Geek, i-Programmer)
Para peneliti di MIT Media Lab berhasil mendemonstrasikan proyeksi hologram tiga dimensi secara real time pada acara konferensi holografis praktis di San Francisco, 23 Januari lalu. Keberhasilan tim yang dipimpin Michael Bove itu selangkah lebih maju dari upaya serupa yang dilakukan para peneliti University of Arizona pada November 2010. Pasalnya, perangkat yang digunakan tim MIT itu bisa menghadirkan proyeksi hologram 30 kali lebih cepat dibandingkan perangkat yang digunakan di University of Arizona.
Proyeksi hologram dengan objek seorang gadis yang berkostum Pricess Leia tersebut tampil dengan kecepatan 15 gambar per detik (fps). Kualitas tampilan itu masih di bawah standar untuk film (24 fps) atau televisi (30 fps), sehingga tampilannya masih berupa bayangan kabur. Namun fisikawan Nasser Peyghambarian, pemimpin tim riset Arizona, tetap menyebutnya sebagai tonggak pencapaian penting dalam teknologi hologram karena tampilannya yang mendekati real time.
Berbeda dengan tim riset Arizona, kekuatan komputasi dari perangkat yang harganya relatif terjangkau menjadi kunci kesuksesan tim MIT. Mereka menggunakan kamera Kinect dari konsol permainan Xbox 360 untuk menangkap cahaya dari objek bergerak. Data tersebut kemudian diteruskan lewat Internet ke sebuah komputer desktop dengan tiga kartu grafis dan prosesor yang dapat mengubah gambar dengan cepat. Prosesor menghitung gelombang cahaya yang berinterferensi satu sama lain untuk membentuk pola tepian terang dan gelap. Cahaya yang memantul pada pola tepian ini merekonstruksi citra yang ditangkap kamera. Sebuah perangkat tampilan digunakan untuk menerangi pola tepian yang dihasilkan komputer untuk membuat proyeksi hologram.
Sebagai perbandingan tim Arizona menggunakan 16 kamera dari berbagai sudut yang mengelilingi objek serta dua laser untuk membentuk tepian objek. Hologram yang mereka buat sudah mencapai standar definisi tinggi (HD) dengan ukuran televisi 17 inci. Namun refresh rate-nya jauh di bawah tampilan hologram yang dihasilkan tim MIT.
Bove mengatakan dengan banyaknya teknologi yang semakin matang secara bersamaan saat ini, kemajuan teknologi hologram akan sangat pesat dalam beberapa tahun mendatang. Apabila tampilan proyeksi hologram telah mampu meningkatkan refresh rate-nya, era baru video conference akan segera tiba. (Sumber: Discovery News, Techland Time, Geek, i-Programmer)
