Bangsa yang kualitatif atau kuantitatif ?



Suatu events atau acara yang diadakan oleh suatu instansi atau lembaga tertentu memang menjadi sebuah kegiatan yang bertujuan mencari peminat. Salah satunya adalah kegiatan lomba, apalagi lomba tingkat nasional khusus mahasiswa. Ini akan sangat menarik banyak peminat dari kalangan mahasiswa di Universitas seluruh Indonesia.

Seperti halnya acara lomba yang digelar oleh salah satu universitas negeri di Malang. Mereka mengadakan lomba dalam bidang Teknik Elektro yang juga di sponsori langsung oleh produk penyokong lomba tersebut. Tidak tanggung-tanggung, banyak sekali peminat dari kota Malang, bahkan dari luar jawa. Contohnya, makasar dan palembang.

Kegiatan seperti ini memang sangat bagus untuk kemajuan bangsa ini. Namun, bangsa Indonesia tetaplah bangsa Indonesia. Yang tak pernah lepas dari unsur KKN. Kenapa saya berani mengatakan seperti itu ? Karena saya juga mengikuti acara tersebut jadi saya tahu betul bagaimana skenario lomba yang dijalanakan. Dari sekitar 46 peserta lomba, dan di ambil 16 tim untuk acara grand final, tim dari kampus tersebut lolos sebanyak 7 tim. Sedangkan sisanya dibagi rata satu tim tiap universitas.

Adanya unsur seperti ini, akan menimbulkan banyak konflik dan akan timbul berbagai pertanyaan yang mengarah kepada panitia lomba berkaitan dengan hasil pengumuman. Bagaimana sistem penilaian dari panitia ? Transparasi pengumumannya seperti apa ? dan siapa saja yang menjadi jurinya ? pasti ini akan terdapat dalam benak setiap peserta yang tidak lolos ke grand final. Yah, mau gimana lagi, KKN tersebut sudah menjadi budaya bangsa kita ini. Entah siapa yang benar atau salah, dengan ini semoga bangsa kita akan semakin maju dan lebih baik dari sebelumnya. Kita hanya bisa berdo'a saja, toh kalaupun kita ingin memajukan bangsa ini pasti akan dipersulit menjalankannya oleh oknum-oknum tertentu.

Sebenarnya apa yang diinginkan bangsa ini ? Bangsa yang kualitatif atau bangsa yang kuantitatif ?



Top